Artikel
HASIL MAKSIMAL: BUDIDAYA TANAMAN SAWI PUTIH SEMI ORGANIK DI DATARAN RENDAH
Tanggal : 08-11-2017 12:58, dibaca 1195 kali.Pada saat ini banyak produk hortikultura yang dibudidayakan di indonesia Salah satu produk pertanian hortikultura yang prospektif untuk dikembangkan adalah Petsai atau sawi putih. Jenis tanaman sayur daun yang berasal dari familiki Cruferae atau kubis-kubisan. Tanaman ini diduga berasal dari China dan Asia Timur dan telah dibudidayakan sejak 2500 tahun yang lalu. Sawi putih digemari masyarakat karena memiliki rasa yang enak dan juga kaya akan vitamin A, vitamin B, vitamin C dan vitamin E.
Menurut klasifikasi dalam tatanama tumbuhan, petsai termasuk ke dalam : Divisi: Spermatophyta; Kelas : Angiospermae; Sub Kelas: Dicotyledonae; Ordo: Papavorales; Famili: Cruciferae atau Brassicaceae; Genus: Brassica; Spesies: Brassica chinensis L. atau B.campestris var. chinensis. Sayuran Cruciferae atau Brassicaceae meliputi beberapa genus, diantaranya ialah kubis (kol), petsai (sawi putih), sawi, dan lobak.
Manfaat Sawi Putih
- Sawi putih banyak digunakan sebagai campuran masakan, padahal banyak manfaat yang didapatkan.
- Sawi Putih untuk Mencegah Osteoporosis,mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang.
- Sawi Putih untuk Mencegah penyakit jantung karena mengandung Vitamin E, betakaroten dan vitamin C
- Sawi Putih untuk Menjaga Kornea Mata Agar Sehat,karena mengandung vitamin A yg mengeluarkan keratin.
- Sawi Putih untuk Mencegah Anemia karena Mengandung asam folat.
- Sawi Putih untuk Menghaluskan Kulit dengan Kandungan vitamin E nya.
- Sawi Putih untuk Menyembuhkan Luka,serta Daya Tahan Tubuh Karena mengandung vitamin C.
- Sawi Putih untuk Mencegah Diabetes Mellitus,banyak mengandung kalsium
- Sawi Putih untuk menangkal macam-macam Kanker, Adanya Indol dan Isotiosianat berfungsi mencegah penyebab kanker.
- Sawi Putih utk Mencegah penyakit gondok,Goitrogen dpt menghambat fungsi kelenjar tiroid, menyebabkan terjadinya goiter gondok.
Melihat prospek budidaya tersebut mendorong SMK-PP Negeri Banjarbaru untuk membudidayakan sayuran sawi putih. Meski pun, wilayah Kota Banjarbaru berada pada ketinggian 0–500 m dari permukaan laut, hal ini tidak menjadi hambatan, semangat SMK-PP Negeri Banjarbaru untuk membudidayakan tanaman sawi putih.
Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan sawi putih ini yaitu antara 19°C - 21°C. Suhu udara yang terlalu tinggi dari batas yang telah ditentukan akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman sawi dan tidak akan tumbuh dengan sempurna.
Pada lahan dataran rendah 0 – 100 mdpl, iklim mikro tanaman harus diperhatikan. Kelembaban udara optimal berkisar antara 80% - 90%. Kelembaban udara diatas 90% akan berdapat negative. Curah hujan yang baik untuk tanaman sawi putih ini ialah 1000-1500 mm/tahun, dan perlu diketahui, bahwa tanaman sawi tidak menyukai air yang berlebihan atau menggenang. Tanah yang baik untuk media budidaya tanaman sawi putih ini yaitu, yang subur, tanah, gembur, memiliki kedalaman yang cukup dalam, dan tanah mudah mengikat air dan pH tanah untuk sawi 6-6,5. Permukaan tanah yang memiliki ketinggian 1000m dpl sangat cocok untuk tanaman ini. Berikut singkat cara budidaya sawi putih:
Syarat persemaian:
- Tempat harus mendapatkan sinar matahari yang penuh
- Tempat persemaian harus dekat dengan sumber air yang bersih dan banyak
- Tempat persemaian harus dekat dengan rumah atau camp supaya mudah diawasi
- Tempat persemain tidak jauh dari lahan penananam atau kebun
- Tempat persemaian tidak terkena banjir atau air menggenang
- Media tanam untuk persemaian harus subur, gembur, dan dapat menahan air dengan baik
- Tempat persemaian harus bebas dari tanaman pengganggu, seperti rumput, sisa-sisa tanaman lain, dan batu-batu kecil
Pembibitan
Umur bibit tanaman sawi putih 21-30 hari, persiapan media semai 5 hari (dengan syarat media semai siap pakai). Maka persemaian harus dilakukan lebih awal berselisih 35 hari dari jadwal saat pindah tanam di kebun.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk lahan tanam sawi harus sudah diolah 3-4 minggu sebelum tanaman sawi dipindahkan dari persemaian. Pengolahan tanah dilakukan tiga tahap;
- pertama tanah dibajak dengan kedalaman 30-40 cm. tanah yang sudah dibajak dibiarkan selama 1 minggu. Dengan demikian tanah kan mengalami proses pemasaman atau oksidasi.
- Pada tahap ini tanah digemburkan dengan rotari, supaya tanah menjadi remah, dan sekaligus diratakan. Kemudian tanah dibiarkan lagi selama 1 minggu agar tanah terangin-angin dan terkena sinar matahari.
- Tahap ketiga, yaitu tahap penggemburan tanah lagi dengan rotari sedalam 30 cm dan sekaligus dilakukan pembuatan bedengan dan selokan.
Pembuatan Bedengan
Ukuran lebar bedengan yaitu 100 cm -120 cm, tinggi bedengan 30 cm 40 cm, tergantung varietas yang akan ditanam. Sedangkan untuk selokan lebarnya 40 -50 cm. dan pada sekeliling bedengan dibuat drainase selebar 50 cm.
Pemberian Pupuk Dasar
Pemberian pupuk dasar dilakukan bersamaan pada saat pembuatan bedengan. Pupuk yang diberika terdiri dari pupuk kandang, Dosis pupuk kandang yang diberikan 10-20 ton/ha. Dan juga menggunakan pupuk cair yang dilarutkan pada air dan disemprotkan pada bedengan. Kemudian di taburi dengan mikoriza.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan bersamaan dengan pembuatan bedengan dengan tujuan meningkatkan pH tanah, meredam suhu panas pupuk, serta membantu penguraian pupuk kandang.
Pemasangan Mulsa
Penggunaan Mulsa plastik bertujuan meningkatkan kualitas hasil sawi putih. Dibandingkan dengan yang tidak menggunakan mulsa plastik
Penanaman Bibit Di Kebun
Ada beberapa tahapan penanaman sawi putih dilahan terbuka atau kebun, seperti, pemindahan bibit dan seleksi bibit, pengaturan jarak tanam, cara menanam, dan waktu menanam.
Penyulaman
Tanaman-tanaman yang mengalami gangguan atau mati harus segera diganti dengan tanaman yang baru agar produksinya tetap tinggi. Penyulaman biasanya dilakukan seminggu setelah penanaman.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan setelah pemupukan dasar yang telah dilakukan pada saat pengolahan tanah. Pupuk yang diberikan pada pemupukan kedua yaitu pupuk organic atau pupuk kimia buatan pabrik. Jenis pupuk yang anorganik diberikan adalah pupuk Nitrogen (N), pupuk Phosphat (P) dan pupuk Kalium (K). jenis pupuk NPK ini sangat penting diberikan, karena untuk menambah kekurangan unsur hara NPK yang terdapat dalam pupuk kandang dan yang terdapat di dalam tanah. Dan penambahan pupuk mikro pada tanaman.
Penyiangan
Proses penyiangan dilakukan supaya tanaman kecil atau rumput-rumput dan gulma tidak mengambil zat-zat makanan tanaman sawi. Ada dua cara untuk melakukan penyiangan ini yaitu proses manual, mekanik dan kimiawi.
Proses manual dapat dilakukan dengan mencabut rumput-rumput dan gulma dengan tangan atau cangkul. Sedangkan proses secara kimiawi yaitu dengan cara menggunakan obat-obatan pembunuh rumput dan gulma. Sedangkan secara mekanik, yaitu pencabutan rumput dan gulma dilakukan oleh mesin.
Hama yang sering menyerang
- Ulat Tanah (Agrotis sp.),
- Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua).
- Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)
- Leaf Miner (Liriomyza sp.)
Penyakit yang sering menyerang
- Penyakit Busuk Daun (Phytoptora sp.).
- Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora brassicae).
Panen
Masa panen untuk tanaman sawi putih adalah sekitar 30-60 hari setelah tanam dari bibit (tergantung varietas). Setelah itu kita bisa memanen dan menikmati hasilnya, baik dengan dijual ataupun di olah sendiri.
Guru Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura SMKPP Negeri Banjarbaru
Pengirim : Arni Setyo Priambodo, S.ST, M.Pd
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN PEMERINTAH
- BIJAK DALAM BER MEDIA SOSIAL
- PERAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK UNTUK PEMBANGUNAN
- SIMPPEL: APLIKASI PELAYANAN BERBASIS ANDROID
- PEMERINTAH, KEMENTERIAN DAN MEDIA SOSIAL
Komentar :
Kembali ke Atas