Artikel
KEMENTAN AJAK PETANI TERAPKAN SMART FARMING
Tanggal : 02-05-2023 10:59, dibaca 1769 kali.Pemanfaatan smart farming pada sektor pertanian menjadi terobosan baru untuk meningkatkan produktivitas dengan menekan biaya produksi. Tujuan akhirnya tentu untuk mendapatkan untung lebih besar dari pada pertanian konvensional.
Kementerian Pertanian (Kementan) pun terus menggaungkan pentingnya penerapan smart farming untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sektor pertanian dalam menghadapi tantangan masa depan.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau yang lebih akrab disapa SYL, smart farming adalah solusi pasti bagi peningkatan nilai tambah produk pertanian sekaligus peningkatan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi bisa diwujudkan.
“Percepatan menuju pertanian modern dapat diwujudkan secara cepat apabila smart farming dapat dikembangkan secara baik. Yang pasti, kata dia, efisiensi tenaga, waktu dan biaya produksi harus bisa diturunkan hingga 30 persen. Dengan efisiensi, marginnya bisa kita naikan. Saya kira semua bisa kita wujudkan dengan kebersamaan. Dan ingat pertanian itu memberi keuntungan dan memberi kebaikan,” katanya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa smart farming telah terbukti mendongkrak produktivitas, memperbaiki kualitas dan menjamin kontuinitas produksi pertanian. “Smart farming datang, pertanian gemilang”, tegas beliau.
Selain itu Smart Farming juga merupakan Gerakan mendukung program Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik), yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, dalam memaksimalkan bahan organic untuk pertanian berkelanjutan.
Sebab, Gerakan Petani Pro Organik sudah mulai ada dimana-mana, melalui gerakan ini budidaya pertanian kita arahkan untuk pertanian berkelanjutan”, Jelasnya.
Pertanian organic ini merupakan tantangan bagi anak-anak muda, kita harus bijak dalam memanfaatkan pupuk organic ataupun pupuk kimia. Karena dengan ini kita bisa menjaga keseimbangan alam, sehingga menuku pertanian berkelanjutan, salah satunya dengan Organic Fertilizer ini.
Bahkan smart farming berbasis teknologi. Dimana metode ini telah di aplikasikan oleh Bapeltan Lampung dalam budidaya dan mekanisasi pertanian sehingga menciptakan Pertanian Presisi berbiaya rendah (Low Cost Precision Farming).
Metode Precision Farming System 4.0 diatas sendiri juga telah di aplikasikan di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Kalimantan Selatan, Lampung, Sumatra, Sulawesi, Jawa dan beberapa wilayah lainnya .
Maka dengan penerapan Precision Farming dalam hidroponik dapat meningkatkan pertumbuhan, hemat pupuk, air lebih efisien, hama penyakit dapat dikurangi, hemat tempat, hemat tenaga, hara dan Ph lebih teliti, tidak perlu pengolahan tanah, hemat biaya dan tentunya kualitas tanaman lebih bagus.
Diharapkan juga para petani khususnya petani milenial untuk menggunakan pertanian presisi. Sebab pertanian presisi adalah sistem pertanian terpadu berbasis pada informasi dan produksi, untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan profitabilitas produksi pertanian dari hulu ke hilir yang berkelanjutan, spesifik lokasi serta meminimalkan dampak yang tidak diinginkan pada lingkungan.
Melalui smart farming ini, Kementan terus menggencarkan dan mengajak para petani melaksanakan hal tersebut, baik melalui media online, media cetak, medaia audio visual, dan berbagai kegiatan pelatihan, forum, diskusi dsb.
Oleh: Willy Darmawan, S. IP
Pengirim : Willy Darmawan
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- KEMENTAN MASIFKAN PERTANIAN MODERN MELALUI MSIB-MBKM DI KAPUAS
- DUKUNG KETERSEDIAAN PANGAN, POLBANGTAN & SMK-PP KEMENTAN TERJUNKAN PESERTA DIDIK
- IPB: PENYULUH KUNCI PENINGKATAN PRODUKSI, SEBAIKNYA DI BAWAH PEMERINTAH PUSAT
- KTNA: STRUKTUR PENYULUHAN PERTANIAN TIDAK OPTIMAL
- PENDERASAN PELATIHAN SEJUTA PETANI DAN PENYULUH OLEH KEMENTAN
Komentar :
Kembali ke Atas