Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility
-- Selamat Datang di Website Resmi SMK-PP Negeri Banjarbaru -- Jam Pelayanan Senin sd Kamis jam 08.00 sd 15.30 Wita (Istirahat: 12.30 sd 13.30), Jumat 08.00 sd 16.30 wita (Istirahat: 11.30 sd 14.00) -- Selamat Datang Siswa Baru SMK-PP Negeri Banjarbaru TP. 2024/2025 -

Pencarian
Waktu saat ini
Pelayanan
Program Yess
Pelayanan Publik
PPID SMKPPN Banjarbaru
Layanan & Perizinan
Dokumentasi & Informasi HukumPerpustakaan KementanPengaduan Bagi MasyarakatLayanan Aspirasi & PengaduaanE-Publikasi KementanPerizinan KementanSimpellPenelusuran
 Alumni
Pelayanan Lainnya
Menu Unduh
Jajak Pendapat
Bagaimana menurut Anda tentang tampilan website ini ?
Bagus
Cukup
Kurang
  Lihat

PETANI MUDA KALSEL HARAP AKSES SUMBER PERMODALAN ALTERNATIF

Tanggal : 08/08/2024, 06:49:21, dibaca 160 kali.

TANAH BUMBU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, yang kali ini di lakukan oleh unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.

Kembali lagi, SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema "Inovasi Sumber Permodalan Alternatif Untuk Petani Muda" secara luring dan daring zoom. Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (07/08/2024).

MAF Tani Akur ini menghadirkan 4 narasumber diantaranya: Rasidi dari UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin, Zuswan Nirmala dari BPP Sungai Loban, Saipul Fahri selaku Offtaker di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Sulasih seorang Local Champion dari Kabupaten Tanah Bumbu.

Mengawali MAF, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan dilaksanakan MAF ini petani muda bisa mencari alternatif terkait pemodalan dalam pengembangan usaha.

“Melalui forum ini petani-petani muda bisa mencari alternatif terkait pemodalan dalam pengembangan usaha. Selain itu rekan-rekan petani harapannya bisa menyimak dengan baik dan nanti bisa menjadi pedoman untuk menjalankan usahanya, jika mengalami kendala kekurangan permodalan”, Ujar Budi.

Mengawali materi Rasidi selaku Kepala Unit UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin menjelaskan terkait Inovasi sumber permodalan alternatif untuk petani milenial. Di PNM memiliki 3 layanan PNM, diantaranya Modal Finansial, Modal Intelektual, dan Modal Sosial.

PNM Cabang Banjarmasin terdapat pembiayaan berupa PNM Mekar bagi Perempuan Sejahtera dengan peminjaman 10 juta, dan PNM ULaMM yang berupa pembiayaan lanjutan untuk usaha mikro kecil dengan maksimal pembiayaan 200 juta.

Dilanjutkan Pemateri kedua dari Sulasih seorang petani Perempuan dari Sungai Loban, yang mengkisahkan pengalaman bergelut dalam dunia pertanian dalam komoditas seledri dan selada secara hidroponik.

Sulasih sendiri mulai terjun sejak 2029, dan beralih ke hidroponik 2021, dan serta semakin berkembang setelah menerima HK atau bantuan agribisnis dari Kementan, dan juga mengakases KUR. Ia mengajak bagi petani muda untuk menambah ilmu, relasi dan pengalaman sebanyak-banyaknya, agar usahanya semakin berkembang.

Pemateri ketiga yaitu Saipul Fahri selaku Offtaker menyampaikan sukses tidaknya usaha di bidang pertanian, tergantung dari awal menentukan target apa yang mau dilakukan, kemudian focus targetnya, dan kemudian lakukan yang namanya kerja cerdas, kerja ihklas, kerja keras, dan kerja tuntas.

Terakhir Zuswan Nirmala selaku Koordianator BPP Sungai Loban di dalam Yess ini ada Namanya Gender Equality and Social Inclusion (GESI). Salah satu petani perempuan yang muncul dalam GESI ini adalah Sulasih. Selain itu kami ajak petani-petani muda bisa menerapkan “Berisik” atau istilahnya Berani, Edukatif, Representative, Inovatif, Solutif, Informatif, dan Kolaboratif.

Di kesempatan closing statement, Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengajak petani-petani muda untuk mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian walau Yess ini sudah selesai. Bahkan diharapkan di BPP dapat mengadakan pertemuan dengan offtaker, investor, pengarah, dan petani. Sehingga nantinya dapat membentuk bisnis matching dan bisnis pitching

Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru



Kembali ke Atas


Berita Lainnya :
 Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas
Nama
E-mail
Komentar

Kode Verifikasi
                

Komentar :


   Kembali ke Atas