Tanggal : 11/28/2022, 08:27:38, dibaca 1942 kali.

PERAKITAN MODUL SMART FARMING DI TANAH BUMBU


Tanah Bumbu - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memastikan masa depan pertanian Indonesia akan semakin cerah. Untuk itu, regenerasi petani terus digenjot. Pencetakan petani milenial tidak pernah berhenti dilakukan, termasuk memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru di Kalimantan Selatan.


Untuk mendukung upaya tersebut, Kementan, bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD), mendorong lahirnya generasi pertanian tangguh melalui program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS).


SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan di Program Yess kembali menggelar pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Calon Penerima Manfaat (CPM) Program Yess di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.


Bekerjasama dengan District Implementation Team (DIT) Kabupaten Tanah Bumbu dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mantewe Karang Bintang. Kali ini pelatihan atau Advanced Training dengan Tema “Pengenalan Dan Perakitan Modul Smart Farming”, bagi wirausahawan muda yang tergabung sebagai Penerima Manfaat (PM) Program Yess.


Pelatihan ini digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Bintang di Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, selama 3 hari terhitung sejak Rabu, (16/11/2022).


Kegiatan ini sendiri diikuti oleh 44 orang Penerima Manfaat Program Yess di Kabupaten Tanah Bumbu dalam bidang hortikultura. Mereka berasal dari Kecamatan Karang Bintang, Kusan Hulu, Kusan Hulir, Sungai Loban, Mantewe dan Satui.


Dihadiri DIT Tanah Bumbu yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, yang diwakili oleh Afif Kurniawan menjelaskan “Semoga kegiatan ini bisa menambah wawasan pengusaha muda di bidang pertanian yang mana pemuda merupakan generasi yang mandiri dan dekat dengan teknologi”, Terangnya.


“Semoga dengan adanya pelatihan ini, Tanah Bumbu mampu mempelopori Smarf Farming dan bisa diterapkan dengan baik oleh petani-petani muda”, Pungkas Afif.


Secara terpisah Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri AP mengatakan, “Kegiatan ini merupakaian rangkaian dari Advance Training yang mana melibatkan penerima manfaat agar bisa mendapatkan ilmu teknis pertanian selain daripada kewirausahaan. Pada pelatihan kali ini mengambil tema Smart Farming dengan topik Pengenalan dan Perakitan Modul Smart Farming”, Katanya.


Peserta dibuka wawasannya tentang pentingnya Smart Farming oleh ahlinya, yang kemudian dikenalkan komponen peralatan elektorik kemudian diajarkan merakit. Modul yang sudah selesai kemudian dipasang pada lahan yang sudah siap dengan instalasi pipa yang tersedia.


Selain itu petani milenial ini diberikan ilmu tentang modul elektro sederhana penyusun modul smart farming. Peserta dikenalkan agar mengetahui dan bisa melakukan perakitan pada alat dan juga pengaplikasian melalui smart phone, berupa aplikasi di lapangan yaknis pemasangan modul dengan system pengairan yang telah dirakit sehingga alat yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan harapan.


Seperti diketahui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), menaruh harapan pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan start up pertanian.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa hadirnya Program YESS membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan untuk mengembangkan perekonomian.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru