Tanggal : 01/03/2023, 06:49:43, dibaca 1429 kali.

PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN ORGANIC FERTILIZER


Banjarbaru, - Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang giat mensosialisasikan program baru Kementerian Pertanian, yaitu Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik), yang salah satunya dilaksanakan oleh Eselon I, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP.


Guna mendukung Gerakan Pro Organik di atas, Badan PPSDMP, Kementan melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) kembali menggelar Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume 3 Edisi 50, dengan mengangkat tema “Organic Fertilizer Untuk Pertanian Berkelanjutan”. MAF kali ini sendiri dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis, SMK-PP Negeri Banjarbaru melalui daring, Rabu, (28/12/2022).


Hadir dan membuka MAF ini Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyampaikan bahwa Genta Organik adalah suatu gerakan pertanian yang pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal," kata Dedi.


Menurut Dedi, Genta Organik mendorong para petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. "Jadi, Genta Organik tidak berarti mengharamkan pupuk kimia," tegas Dedi.


Kali ini MAF mengundang 2 narasumber yaitu Fakhrur Razie seorang Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, dan narasumber kedua Muhammad  Zainal yang merupakan Petani Sukses pemilik Z Farm serta seorang Duta Petani Milenial dari Kutai, Kalimantan Timur.


Terkait Narasumber ini, mereka berbagi ilmu dan pengalaman terkait pertanian organic untuk pertanian berkelanjutan. Dimana Fakhrur Razie mengambil tema tentang “Peran Organic Fertilizer dalam Pertanian Berkelanjutan”. Narasumber kedua adalah Muhammad Zainal mengambil tema “Pemanfaatan Biomassa Sebagai Pupuk dan atau Pembenah Tanah Dalam Budidaya Hortikultura”.


Di kesempatan ini Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso berkesempatan menyampaikan bahwa pemilihan tema ini terkait saat ini petani kita masih sangat ketergantungan dengan pupuk un-organik dalam meningkatkan produktifitas hasil pertanian, sehingga hal ini menyebabkan masalah saat pupuk un-organik susah di dapatkan.


Lanjut Budi menyampaikan bahwa kegiatan ini juga mendukung program Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik), yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, dalam memaksimalkan bahan organic untuk pertanian berkelanjutan.


Diakhiri closing statement oleh Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti mengatakan, “Gerakan Petani Pro Organik sudah mulai ada dimana-mana, melalui gerakan ini budidaya pertanian kita arahkan untuk pertanian berkelanjutan”, Jelasnya.


“Pertanian organic ini merupakan tantangan bagi anak-anak muda, kita harus bijak dalam memanfaatkan pupuk organic ataupun pupuk kimia. Karena dengan ini kita bisa menjaga keseimbangan alam, sehingga menuku pertanian berkelanjutan, salah satunya dengan Organic Fertilizer ini”, pungkas Idha Widi Arsanti.


Kegiatan diatas sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan, menjaga tanah dan kesuburannya menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.


"Pertanian organik, teknik budidaya pertanian dengan bahan-bahan alami tanpa kimia sintetis. Tujuannya, menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan konsumennya dan tidak merusak lingkungan," ujar Mentan Syahrul.


Sebab, pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru