Tanggal : 03/06/2023, 07:47:54, dibaca 1019 kali.

BELAJAR KOPI, TEFA SEKOLAH DIKUNJUNGI INVESTOR ASING


Banjarbaru - Menghadapi berbagai tantangan yang ada, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggaungkan pentingnya penerapan smart farming untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sektor pertanian.


Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), smart farming adalah solusi pasti bagi peningkatan nilai tambah produk pertanian sekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi bisa diwujudkan.


Syahrul berpendapat bahwa pertanian modern dapat diwujudkan secara cepat apabila program tersebut dapat dikembangkan secara baik. Yang pasti, kata dia, efisiensi tenaga, waktu dan biaya produksi harus bisa diturunkan hingga 30 persen.


"Dengan efisiensi, marginnya bisa kita naikan. Saya kira semua bisa kita wujudkan dengan kebersamaan. Dan ingat pertanian itu memberi keuntungan dan memberi kebaikan," kata Syahrul.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan Kementan melalui SMK-PP, Politeknik atau pendidikan vokasi, akan terus berupaya menghasilkan SDM yang professional, berjiwa wirausaha, dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi.


"Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri (DuDi). Untuk itu kami menerapkan Teaching Factory (TEFA) dimana model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya (tempat kerja) dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi," tegasnya.


Kali ini, TEFA SMK-PPN Banjarbaru mendapat kunjungan dari Biji Kopi Borneo Banjarbaru Bersama Investor Asing yang bergerak di bidang perkebunan Kopi, Kamis (2/3/2023).


Adalah Dwi Kurniawan, founder Biji Kopi Borneo Banjarbaru yang mengajak investor ke TEFA SMK-PPN Banjarbaru. Menurut Dwi, Sekolah yang berada di bawah Kementan ini memiliki lahan perkebunan dengan banyak komoditas di dalamnya. Salah satunya komoditas Kopi yang mana di dalamnya terdapat 4 jenis biji kopi berbeda, yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa.


“Kami bawa mereka (investor) ke sini untuk melihat jenis biji kopi apa saja yang dapat tumbuh di Kalsel. Di mana di Kebun SMK-PPN Banjarbaru ini memiliki komoditas kopi dengan 4 jenis biji berbeda”. Papar Dwi.


“Alhamdulillah, InshaAllah, kami ada tujuan untuk mempelajari jenis kopi apa saja yang dapat tumbuh di sini (Kalsel). Dan kami datang ke sini bertujuan untuk menggali informasi dan rencananya membangun kebun kopi dimana nantinya dapat kami jadikan sebagai investasi” kata Safwan Muhammad yang datang bersama rekannya Salah Syaibani dari Yaman dan Hasan dari Qatar.


Kunjungan dari investor asing ini disambut baik oleh Manager TEFA, Abdul Wahid. Ia mengungkapkan bahwa kunjungan ini mempu membuat keberadaan TEFA SMK-PPN Banjarbaru makin eksis. Bukan hanya di mata instansi pendidikan dan pemerintah, tetapi juga oleh DUDI yang telah bekerjasama dengan SMK-PPN Banjarbaru.


“Ini menjadi salah satu keuntungan tersendiri, dimana TEFA ini kedepannya diharapkan dapat menjadi gerbang untuk edukasi pertanian sesuai dengan tugas utama sebagai lembaga pendidikan menengah Kementan maupun sebagai media edukasi masyarakat luas guna regerasi pertanian.” Papar Wahid.


“Manfaat lainnya dari kunjungan ini adalah sebagai branding dunia pertanian agar tetap eksis di masa mendatang. Dan tak lupa juga, Kami berterima kasih kepada founder Biji Kopi Borneo yang merekomendasikan Inverstor datang ke sini. ” Pungkasnya.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru