Tanggal : 06/15/2023, 13:58:52, dibaca 1813 kali.

BIO AGRICULTURE FOTOVOLTAIC UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN


PADANG – Di setiap kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus selalu memperbarui pengetahuan. "Pertanian dituntut untuk menghadirkan inovasi yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian," ujar Syahrul.


Sementara itu, Dedi Nursyamsi, selaku Kepala BPPSDMP dalam sambutannya mengatakan, forum ini merupakan wadah yang sangat bermanfaat bagi para siswa SMKPP dan mahasiswa Polbangtan/ PEPI untuk belajar dari kesuksesan petani milenial  yang menjadi narasumber.


“senang sekali saya melihat inovasi teknologi yang ditelorkan oleh para SMK-PP, para Polbangtan. Ini adalah calon-calon petani milenial kita ke depan, harapan kita ke depan,” kata Dedi.


“Pertanian 10-20 tahun yang akan datang itu ada digenggaman kalian (petani milenial), oleh karena itu, saat ini, detik ini adalah kewajiban kalian untuk mempersiapkan diri, memperkaya diri dengan hasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, agar begitu kalian terjun di samudra pertanian kalian akan melejit.” Pungkasnya.


Maka, SMK-PP Negeri Banjarbaru yang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan)  turut berpartisipasi dalam gelaran PENAS XVI tahun 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat.


Salah satunya melalui webinar Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi spesial PENAS 2023 yang disiarkan langsung dari lokasi Gelar Teknologi (Geltek), Rabu (14/6).


Mengangkat tema penerapan energi terbarukan dan bioreaktor mikroba untuk pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, SMK-PPN Banjarbaru memotivasi milenial dengan menghadirkan Noor Mansyah, Narasumber yang merupakan Duta Petani Milenial (DPM) dari Balikpapan, Kalimantan Timur dan juga merupakan ketua Asosiasi Hidroponik Balikpapan.


Norman (sapaan akrabnya) menegaskan, penamaan bio agriculture sendiri karena sebelumnya ia telah menciptakan reaktor mikroba-01 yang merupakan pengembangan dari Boslem, sedangkan Photovoltaic adalah sebuah istilah karena dalam penerapannya menggunakan energi terbarukan, yakni penggunaan tenaga surya / solar cell system.


“Sebelumnya saya telah menciptakan bio-reaktor mikroba-01 yang merupakan pengembangan dari boslem. Dimana boslem sendiri merupakan alat untuk mengembangkan mikroba positif dalam membantu baik dari perbaikan lahan pertanian, untuk pengomposan pada baglog / media tanam jamur, bahkan untuk dijadikan pupuk starter dalam memperbaiki aliran system atau menambahkan rangsangan akar tanaman sebelum mendapatkan pupuk tambahan lainnya pada tanaman hidroponik.” Jelas Norman.


Untuk saat ini, ada 2 jenis mikroba yang dikembangkan norman, yaitu eco enzim (yang berasal dari kulit buah dengan unsur P) dan ada dari unsur N dan K.


Norman mengklaim, untuk ke depannya ia akan mengembangkan mikroba sebagai pengganti A-B mix. Dan saat ini, pupuk organik yang telah dikembangkannya sudah dapat menggantikan pupuk kimia sebanyak 60 hingga 80 persen pada tanaman hidroponiknya.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru