Tanggal : 10/04/2023, 09:52:24, dibaca 572 kali.

KEMENTAN DAN PEMPROV GALI POTENSI AGROWISATA DI KALSEL


BANJAR – Kementan melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS bersama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten menggali potensi wisata untuk wilayah intervensi dari Program YESS yang ada di Kalimantan Selatan, Jum’at (29/9).


Bertempat di ASTON Banua Banjarmasin Hotel, kegiatan ini diantaranya dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Kab/Kota, Asosiasi Pariwisata Nasional (ASPARNAS), perwakilan Perhotelan, District Implementation Team (DIT), Busines Development Service Provider (BDSP), Penerima Manfaat Program YESS, Tim National Program Management Unit (NPMU) dan tim dari PPIU Kalsel.


Hadir pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti menceritakan pertemuan singkatnya beberapa waktu lalu bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.


“Beberapa waktu yang lalu saya ketemu sama pak Sandiaga Uno, dan dalam pertemuan yang sangat singkat itu, beliau menyampaikan bahwa “ayo, kita dukung sama-sama pertanian dan pariwisata”. Hal itu yang kemudian kita sepakati.” Jelas Idha.


“Kemudian dari pertemuan itu, kita coba follow up dan kemudian sekarang kami diminta untuk membuat proposal dimana saja daerah yang akan dijadikan pilot project agrowisata pertanian ini.” Lanjutnya.


“Kami mengharapkan dari pertemuan kali ini dapat diskusikan apa saja yang akan dibuat, daerah mana yang memiliki potensi sebagai agrowisata pertanian, sambil setelah ini kami menyusun proposal kepada Pak Menparekraf, bahwa kami akan bekerjasama dengan pilot projectnya di Kalimantan Selatan, bekerjasama dengan dinas pariwisata dan lain-lainnya. Termasuk dengan perhotelan untuk kita dorong agrowisata petani milenial. Sehingga, mudah2an nanti ada dukungan juga dari Menparekraf dan timnya, untuk bisa mengembangkan Agrowisata di Kalimatan Selatan, khususnya di 4 Kabupaten intervensi Program YESS.” Tutup Idha.


Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso, bahwa  dalam kegiatan ini nantinya peserta akan berdiskusi, potensi wisata apa saja dari tiap Kabupaten yang nantinya dapat dieksplor.


“Dalam kegiatan ini kita akan lebih banyak berdiskusi terkait potensi apa saja, dan untuk menghasilkan beberapa kesepakatan yang tentunya perlu support dari Dinas-Dinas terkait kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten”. Kata Budi.


Selain koordinasi, kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara PPIU Kalsel bersama pihak Perhotelan yang dalam hal ini adalah ASTON Banua Banjarmasin Hotel dan antara PPIU Kalsel bersama ASPARNAS di mana ini adalah salah satu bentuk komitmen bersama sebagai langkah awal dalam mewujudkan Agroiwsata Pertanian.


Kegiatan ini sejalan dengan apa yang dikehendaki oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menyadari bahwa generasi milenial merupakan modal utama dalam fenomena bonus demografi. Potensi generasi milenial yang dimaksimalkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth  Entrepreneur  and  Employment Support Services (YESS) yang terbagi di 4 Provinsi di Indonesia, salah satunya di Kalimantan Selatan.


Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.


“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren,” kata Syahrul.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, senada dengan hal tersebut. Ia berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.


"Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," ujar Dedi.


 Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru