Tanggal : 10/12/2023, 14:06:45, dibaca 966 kali.

KEMENTAN BANGUN EKOSISTEM PERTANIAN KOKOH BERSAMA PEGADAIAN


Tanah Laut, - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).


Dalam meningkatkan minat generasi muda untuk berbisnis dibidang pertanian adalah melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian.


Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi Petani Milenial, yang kali ini di lakukan oleh Unit Pelaksana Teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Programme Kalimantan Selatan.


SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Business Talk Pojok Kredit dengan tema “Sinergi Membangun Ekosistem Pertanian yang Kokoh Bersama Pegadaian” yang disiarkan langsung dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (11/10/2023).


MAF ini mengundang beberapa narasumber diantaranya Yudha Rosadi selaku Manager Non Gadai PT. Pegadaian Cabang Tanah Laut, H. Tukirin dari BDSP atau Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pelaihari, Hardiyanto selaku offtaker, Boy Mardani yang merupakan Local Champion Penerima Manfaat Program YESS.


Hadir membuka webinar, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan pertanian itu salah satu bisnis yang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Sudah banyak bukti petani yang yang menjadi sukses, dan mengembangkan usaha dengan pinjaman modal dari Lembaga keuangan.


“MAF ini untuk menambah wawasan kita cara mengakses keuangan di Lembaga keuangan, salah satunya melalui Pegadaian. Sebab lembaga permodalan sangat ini sangat menyuport usaha bidang pertanian, contohnya seperti skema KUR super mikro, mikro, dan ada KUR kecil, dan ini bisa digunakan oleh petani milenial”, Ujar Budi.


Di kesempatan pertama, Yudha Rosadi menyampaikan bahwa PT. Pegadaian mendukung program regenerasi petani dengan mengadakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani dan petani milenial. PT. Pegadaian per juni 2022 sudah di amanahi oleh pemerintah menjadi salah satu penyalur KUR dengan sistem syariah.


“PT. Pegadaian merupakan penyalur KUR dengan sistem syariah, dengan skema super mikro. Skema ini adalah entry level dari KUR yaitu kelas paling bawah, dengan platform pinjaman 1 juta sampai dengan 10 juta rupiah, dengan rate 0,14/bulannya atau 3%/tahunnya. Pegadaian juga menyediakan skema lanjutannya yaitu KUR mikro, dengan platform pinjaman sampai 50 juta, tentunya dengan syarat yang sudah ditentukan”, Terang Yudha.


H. Tukirin mewakili Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pelaihari menyampaikan BPP merupakan tempat informasi, penggerak Lembaga pertanian, pusat belajar, konsultasi Agribisnis Pertanian, dan jenjang kemitraan.  Selain itu, adanya sumber modal dari perbankan menawarkan banyak pilihan pinjaman modal yang besar, tinggal petani milenial yang memilih yang sesuai.


“Dengan gaungnya Program Yess ini banyak anak-anak muda datang ke BPP untuk melakukan konsultasi terkait pertanian. Program Yess ini sangat membantu bagi petani milenial yang mempunyai daya semangat tinggi, yang ditunjukkan dengan munculnya local champion dari Tanah Laut”, Ujarnya.


Lanjut Hardiyanto selaku offtaker jagung dari Tanah Laut, menyampaikan tentang usaha bisnis jagung, dimana kebutuhan jagung pakan di Tanah Laut belum terpenuhi, karena di Tanah Laut masih kekurangan lahan tanam, dan hanya bisa 2 kali tanam, dimana optimal 8 bulan. Maka kami siap membantu penerima manfaat Program Yess dan menjalin Kerjasama.


Terakhir, Boy Mardani yang merupakan Local Champion dan Penerima Manfaat Program YESS berbagi ilmu sebagai petani klater bidang hortikultura. Adanya Klaster pertanian dengan komoditi yang sama membuat kita bisa saling bantu dan meringankan, karena ini saling bergotong royong, disini kita saling rangkul untuk mencapai target pasar, terlebih akan adanya IKN di Kalimantan Timur.


Di kesempatan closing statement ini, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menyampaikan Petani milenial tidak akan bisa berdiri sendirian, dia harus link dengan sarana produksi, akses pemasaran, akses permodalan, akses lahan usaha tani. Jadi peran BDSP dalam ini BPP sangat berperan dalam proses pendampingan, dan pelatihan bagi petani milenial.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru