Tanggal : 12/02/2015, 07:49:02, dibaca 2738 kali.

PERTEMUAN HASIL PROGRAM PAJALE OLEH PARA BP3K & PETANI


Banjarbaru, (2/12/15) Menindaklanjuti surat yang telah disebarkan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru kepada BP3K dan petani yang menerima bantuan dalam program Pajale tahun ini, maka pada hari senin, 30 November 2015 diadakanlah pertemuan tersebut. Pertemuan dengan para kepala serta penyuluh di BP3K dan para petani ini untuk meminta hasil laporan dari bantuan yang telah diberikan oleh SMK-PP N Banjarbaru dalam program upaya khusus (Upsus) Padi, Jagung & Kedelai (Pajale) kemarin.


   Pertemuan yang berlangsung dari jam 13.30 tersebut dibuka oleh Kepala Tata Usaha SMK-PP N Banjarbaru, Bapak Amali Syarifudin dan dibantu oleh Wakasek Manajemen Mutu, Ibu Arnaning Tyas dan Kepala bagian umum, Ibu Ida Karliani. Sementara Kepala Sekolah tidak bisa hadir disebabkan oleh tugas luar di Bogor.


   Pada pertemuan tersebut bantuan kepada petani berupa bahan-bahan pertanian yang dibutuhkan para petani, yang juga merupakan program dari Kementerian Pertanian. Program yang disebut juga Pajale ini merupakan program khusus atau upaya khusus (Upsus) dari Kemeterian Pertanian dalam meningkatkan produksi 3 komoditas tersebut. Sebab, ketiga komoditi tersebut selalu kekurangan dan harus melakukan import guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.


   Bapak Amali menyampaikan bahwa "melalui program pajale tersebut, diharapkan para petani dapat meningkatkan produksi komoditas tersebut, serta dapat meningkatkan produksinya secara signifikan". Beliau juga menyampaikan semoga bantuan program pajale ini masih tetap ada di tahun depan, sehingga para petani dapat terbantu melalui bantuan tersebut.


   Para pertemuan tersebut, 50 Desa dari 12 Kecamatan di 3 kabupaten tersebut dapat menghadiri pertemuan kali ini, yang tentunya merupakan para penerima bantuan program pajale tahun 2015 ini. 50 desa tersebut tentunya di koordinir oleh BP3K kecamatan setempat dan tentunya dibantu oleh SMK-PP N Banjarbaru. 12 Kecamatan yang mendapatkan bantuan pajale ialah: Cempaka, Landasan Ulin, Astambul, Mataraman, Tatah Makmur, Kertak Hanyar, Bumi Makmur, Bati-Bati, Tambang Ulang, Pabahanan, Kurau & Takisung.


   Pada akhirnya para kepala BP3K atau yang mewakilinya memberikan laporan hasil bantuan program pajale tersebut. Menarik dari hasil laporan-laporan oleh BP3K terebut dan di kuatkan oleh penjelasan para petani bahwa para petani mengalami kendala dan kesusahan dlam meningkatkan produksinya, karena disebabkan oleh faktor alam, yaitu musim kemarau yang panjang dan lama.


   Maka, beberapa tempat mengalami produksi yang kurang maksimal, oleh karena musim kemarau. Namun para petani masih tetap semangat untuk tetap melakukan pekerjaan bertani, walaupun di tahun ini terdapat kendala faktor alam yang ekstrem. Para petani dan BP3K masih tetap menerima bantuan apapun untuk peningkatan produksi dan kemajuan dunia pertanian di Indonesia. (WD)
                                  


Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru