Tanggal : 03/29/2021, 14:21:26, dibaca 1608 kali.

TAMPUNG KEBUTUHAN BDSP PROGRAM YESS


Banjarbaru, - SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan telah menyelesaikan Start Up Workshop Peningkatan Kapasitas BDSP dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dilaksanakan di Hotel Q Daffam, Banjarbaru Selama 2 hari, dimulai Jumat (26/3/2021), telah selesai dilaksanakan.


Dalam pelaksanaannya kegiatan ini diikuti 58 orang, yang terdiri dari 10 trainer dan 58 peserta yang terdiri dari komponen dinas pertanian dan lembaga pertanian yang berasal dari Kota Banjarbaru, Kab. Banjar, Kab. Tanah Laut, dan Kab. Tanah bumbu.

Workshop ini menghasilkan beberapa poin penting diantara terkait kebutuhan Business Development Service Providers (BDSP) di 3 kabupaten (Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu). Hasil-hasil itu diantaranya, Kab. Tanah Laut terkait Manajemen Pelatihan, Metodologi dan Teknik fasilitasi pelatihan, dan Pelatihan  Subtansi : Kewirausahaan.

Sedangkan Kab. Banjar terkait Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Pelatihan Penggunaan Ms. Office, Pelatihan Penatalaksanaan dan Manajemen Pelatihan. Untuk Kab. Tanah Bumbu terkait bagaimana Menyusun kurikulum pelatihan, dan Pelatihan manajemen/administrasi pelaksanaan pelatihan

Dijelaskan oleh Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditya P, Kegiatan berupa workshop ini untuk menentukan kebutuhan pelatihan dari lembaga pelatihan pertanian, "Setelah kegiatan ini, BDSP yang telah ditetapkan, kemudian mereview, mengidentifikasi kebutuhan masing-masing dan diharapkan kedepannya dapat memfasilitasi Calon Peserta Calon Lokasi (CPCL) yang saat ini sudah didata", jelasnya.

Dijelaskan Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini, tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.

“Saat ini, generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian, ada pada pundak generasi muda,” ucap Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Lanjut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.(wd)

Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru