Tanggal : 11/01/2021, 09:34:51, dibaca 2975 kali.

IFAD SALUT REGENERASI PETANI DI KALSEL


Banjarbaru, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini tumbuhnya pengusaha muda di sektor pertanian akan mampu memperkecil angka pengangguran di Tanah Air. Karenanya Mentan menargetkan hadirnya jutaan petani dan pengusaha milenial di sektor pertanian.


"Telah banyak program pemerintah mempromosikan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan minat generasi muda untuk terjun dan berperan aktif dalam pembangunan pertanian,” tuturnya.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, yang juga penanggung jawab YESS, menyatakan program ini dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian dan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.


“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang professional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi.


Salah satu kegiatan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kalimantan Selatan ialah pemagangan bagi para Calon Penerima Manfaat di 3 Kabupaten yang menjadi tempat pelaksanaan Program Yess, diantaranya Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Tanah Bumbu.


Untuk memastikan progres dari program YESS, Country Director, Head of the South East Asia and Pacific Hub IFAD, Ivan Cossio Cortez, melakukan kunjungan ke beberapa lokasi penerima manfaat program YESS di Kalimantan Selatan (Kalsel).


Ivan Cossio Cortez  berkeliling ke kebun praktek SMKPPN Banjarbaru yang terletak di Guntung Lua dan Haji Idak-Banjarbaru dengan luasan 38 hektar. Ia terkesima melihat aneka tanaman buah seperti rambutan dengan berbagai varietas, melon, jeruk, durian, edamame, pepaya, pembibitan jamur, hingga kebun karet, kopi dan kakao yang terkelola dengan baik.


Didampingi oleh Kepala SMKPP Banjarbaru, Budi Santoso, tenaga pendidik serta siswa-siswi yang sedang melaksanakan kegiatan praktek lapang, Ivan berdialog langsung dengan para siswa. Para siswa memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai aktivitas mereka sehari-hari dan memperlihatkan kemampuan mereka dalam praktek bertani.


Hal mendasar yang ditanyakan oleh Ivan adalah mengapa mereka memilik sekolah di SMKPPN Banjarbaru serta mengapa mereka mau menjadi petani? Beraneka alasan pun diutarakan para siswa yang mayoritas merupakan anak petani.


“Saya ingin mengubah pola usaha pertanian yang telah dijalani oleh keluarga saya secara turun menurun agar jauh lebih baik dan menguntungkan. Sektor pertanian ini menjanjikan dan di SMKPP N Banjarbaru kami diajarkan dan dilatih untuk bertani dari hulu hingga hilir. Dari berbudidaya hingga pasca panen bahkan untuk pemasaran,” ungkap salah seorang siswa.


Ivan Cortez juga bertemu dengan penerima hibah kompetitif di Martapura yang bergerak di budidaya bebek petelur,  penangkar benih jeruk di  Astanbul, petani jeruk dan padi di Sungai Tabuk. Tak hanya itu, Ivan pun melihat langsung pelaksanaan magang penerima manfaat YESS di P4S Simpang Empat serta BPP Sungai Tabuk selaku Business Development Service Providers (BDSP).


“Saya sangat senang bisa mengunjungi penerima manfaat program YESS di provinsi Kalsel ini.  Indonesia memiliki sumberdaya alam dan sumberdaya manusia khususnya pemuda di daerah yang sangat potensial. Namun, mereka banyak belum paham terkait potensi serta bagaimana memanfaatkan potensi tersebut. Kurangnya informasi ini yang membuat mereka belum menggeluti sektor pertanian. Hadirnya program YESS diharapkan dapat menjembatani permasalahan ini,” katanya.


Ia pun menyatakan tak salah rasanya IFAD mendanai program regenerasi ini. Adanya kerjasama baik dari Kementan, Pemerintah Daerah hingga pemuda-pemudi di pedesaan ini akan mewujudkan kesuksesan dari program ini.


“Dapat berkomunikasi langsung dengan para petani milenial serta penerima manfaat serta meninjau langsung tempat mereka melakukan budidaya dan pengolahan membuktikan bahwa program ini berjalan dengan baik,” tegas Ivan.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru