Tanggal : 24-07-2014 13:18, dibaca 5133 kali.
Oleh :W.D
Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Author : Sekretariat Jendral Kementan, Tue, 18 March, 2014
Perkembangan tenaga kerja pertanian selama periode 2010-2014, mengalami penurunan sebesar 1,93 persen per tahun. Tenaga kerja sektor pertanian tahun 2010 mencapai 38,69 juta orang, tahun 2011 mengalami penurunan sebasar 5,57% menjadi 36.54 juta orang. Tahun 2012 turun sebesar 0,31% menjadi 36,42 juta orang. Tahun 2013 kembali turun lagi menjadi 38,70 juta orang atau turun sebesar 1,05%, kemudian pada tahun 2014 menurun menjadi 35,54 juta atau menurun sebesar 0,77%.
Penyerapan tenaga subsektor tanaman semakin menurun sedangkan 3 subsektor yang lainnya (TP, HORT, NAK) mengalami peningkatan, hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya adalah makin berkurangnya luas areal tanaman pangan di pulau jawa, sehingga tenaga kerja bermigrasi ke sub sekor terutama ke sektor perkebunan, hortikultura dan peternakan, atau malah beralih ke luar sektor pertanian.
Perkembangan tenaga kerja Subsektor Pertanian berdasarkan jenis kelamin dan Subsektor pada tahun 2014 menunjukkan bahwa tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Tenaga kerja sektor pertanian berdasarkan umur yang paling tinggi pada kelompok umur 30th-44th sebanyak 12,63 juta orang dan yang paling sedikit pada kelompok umur >60 sebanyak 4,98 juta orang. Hal ini memperlihatkan bahwa struktur kelompok umur masing didominasi oleh tenaga kerja produktif (umur 15th – 59 th). Apabila tenaga kerja tenaga kerja dikelompokan menjadi generasi muda dan generasi tua maka perbandingannya pada tahun 2012 adalah 18% generasi muda dan 82% generasi tua.
Komposisi tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut Tidak/Belum Pernah Sekolah sebanyak 3,79 Juta orang (10,60 %), Tidak/Belum Tamat SD sebanyak 8,45 juta orang (23,90 %), Pendidikan SD sebanyak 14 15 juta orang (39,57 %), SLTP sebanyak 5 57 juta orang (15,58 %), SLTA sebanyak 3 41 juta orang (9,54%), dan Perguruan Tinggi sebanyak 0,28 juta orang (0,81 %). Dengan demikian maka tenaga kerja di sektor pertanian masih didominasi oleh tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebanyak 74,07 persen, hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian.
Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian berdasarkan status pekerjaan menunjukkan bahwa pada periode 2010-2014 terjadi penurunan untuk masing-masing jenis status pekerjaan seperti berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar; pekerja bebas pertanian dan pekerja keluarga; sedangkan berusaha sendiri; berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar, buruh/karyawan mengalami peningkatan.(Grand Desain Ketenagakerjaan Pertanian 2015-2019)
Sumber berita: http://bppsdmp.deptan.go.id/berita/1395135809/perkembangan-tenaga-kerja-sektor-pertanian.html
Share This Post To :
- Artikel Lainnya
-
29-11-2024 16:00 (Willy Darmawan)
KEMENTAN MASIFKAN PERTANIAN MODERN MELALUI MSIB-MBKM DI KAPUAS
-
31-08-2024 22:27 (Willy Darmawan)
DUKUNG KETERSEDIAAN PANGAN, POLBANGTAN & SMK-PP KEMENTAN TERJUNKAN PESERTA DIDIK
-
04-07-2024 06:41 (IPB University - Siti Amanah)
IPB: PENYULUH KUNCI PENINGKATAN PRODUKSI, SEBAIKNYA DI BAWAH PEMERINTAH PUSAT
-
04-07-2024 06:40 (KTNA - Yadi Sofyan Noor)
KTNA: STRUKTUR PENYULUHAN PERTANIAN TIDAK OPTIMAL
-
02-11-2023 14:58 (Willy Darmawan)
PENDERASAN PELATIHAN SEJUTA PETANI DAN PENYULUH OLEH KEMENTAN