Tanggal : 04/05/2024, 14:44:22, dibaca 198 kali.

PEMERINTAH AKAN GUYUR BERJUTA TON PUPUK SUBSIDI DI 2024


Jakarta, - Pemerintah memutuskan untuk menambah jumlah pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton di 2024, dari sebelumnya 4,7 juta ton.


“Alhamdulillah ada kabar baik untuk petani seluruh Indonesia, tadi  diputuskan dalam rapat atas arahan dan keputusan bapak Presiden,  jumlah kuantum pupuk dari anggaran 2024 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton,” ungkap Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman di Istana Negara, Senin (26/2).


“Insya Allah petani tidak usah lagi risau dan khawatir tentang pupuk. Pak Presiden (Jokowi) sudah memenuhi kebutuhan petani seperti pada tahun 2014-2018, juga kuantum pupuk (dinaikkan menjadi) 9,55 juta ton,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman


Dengan tambahan itu, ia berharap petani tidak usah lagi khawatir terkait pupuk. Apalagi, pemerintah nantinya juga akan mengadakan diskon pupuk dari Kementerian BUMN.


“Seluruh harapan petani di Indonesia dipenuhi diputuskan di ratas tadi, pupuk naik 2 kaki lipat jumlah kuantumnya. Kepada seluruh gubernur bupati Indonesia pupuk yang ada saat ini diberikan keleluasaan kepada petani apabila mau tanam,” tambah Amran.


Pemerintah juga memberi kemudahan bagi para petani yang belum memiliki kartu tani, bisa menggunakan KTP untuk mendapatkan subsidi atau diskon pupuk.


Namun, Amran tidak membeberkan berapa anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pengadaan subsidi pupuk di tahun ini. Sebelumnya, Presiden Jokowi menyetujui untuk menganggarkan Rp 26 triliun dalam pengadaan  4,7 juta ton, dan tambahan Rp 14 triliun untuk menambah 2,5 juta ton.


Rencana penambahan kuota pupuk bersubsidi hingga pemberian diskon pupuk non subsidi dimatangkan pemerintah guna merespons tingginya harga beras di pasaran.


Pemerintah juga memutuskan menambah subsidi pupuk menjadi Rp14 triliun.


“Kalau subsidinya sudah bisa turun, permintaan petani bisa dipenuhi di awal, jadi berapa pun dia minta bisa kita penuhi sehingga selain menjaga (stabilitas) harga kita juga harus menjaga produksi (beras) di semester dua nanti,” tutur Airlangga.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru
Sumber Humas BPPSDMP, Kementan