Tanggal : 02/08/2021, 14:12:51, dibaca 1567 kali.
MANTAB, PRODUK TEFA GREEN UP MENEMBUS PASAR
Banjarbaru, - Salah satu usaha yang dilakukan oleh Kementan di era Menteri Menteri Syahrul Yasin Limpo terus berupaya dalam peningkatan kapasitas lembaga pendidikan vokasi yang mampu menjembatani antara pelaksanaan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industry (DUDI) secara umum melalui kegiatan Teaching Factory (TEFA).
Sejalan dengan hal di atas, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan "Mesin cetak SDM unggulan ada di Lembaga Pendidikan. Kementerian Pertanian punya Lembaga Pendidikan vokasi", Ujarnya.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai sekolah vokasi juga baru saja mendirikan Tefa, sejak bulan November 2020 lalu, dengan mengambil nama produk Green Up. Untuk saat ini Tefa SMK-PP N Banjarbaru diantaranya dalam Bidang Perkebunan dimana pengelolaan tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi dan kakao mulai berbenah utk bisa mentransfer standar industri dan pasar dalam pengelolaan dan pembelajaran nya.
Ada juga Bidang Pengolahan Hasil Pertanian sudah lebih dulu menyediakan produk sesuai standar dengan ijin PIRT dan packing serta labeling. Terakhir, bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura mulai menyiapkan bibit anggrek yg diproduksi secara kultur jaringan dengan adanya tambahan peralatan dan tenaga THL disamping kepala lab dan guru yg terus berproduksi.
Dijelaskan Wakil Manajer Tefa SMK-PP N Banjarbaru, Airin Nurmarita, “Tefa SMK-PP N Banjarbaru merupakan pembelajaran berbasis industri serta berorientasi pasar ini mulai berbenah dan menata seluruh aspek untuk mendukung TEFA”, Ujarnya.
Saat ini jelas Airin, produksi tanaman buah yang saat ini produksi sangat melimpah yang dikelola secara teratur berkala dan sesuai standar. Luas lahan tanaman Rambutan 1.5 ha dengan berbagai varietas koleksi seperti Antalagi, sibatuk, Garuda, Rapiah, Zainal (unggul lokal), Binjai dan kelengkeng dengan jumlah pohon sekitar 290 tanaman, diperkirakan menghasilkan produk 3,5 - 4,5 ton pada musim ini.
Bahkan saat ini produksi buah Rambutan jenis "Antalagi" yang merupakan jenis rambutan unggul khas Kalimantan menghasilkan produk yg sangat melimpah. Memulai dengan membangun jejaring pasar, yang didasarkan optimis kualitas dan penanganan hasil panen yang layak menembus pasar modern, Rambutan jenis Antalagi saat ini sudah berhasil masuk ke Hypermart Banjarbaru dan menembus pasar sampai ke Kalimantan Timur.
Terakhir, Airin Nurmarita dalam harapannya, “Nantinya bukan hanya Rambutan yang bisa masuk ke pasar modern dan pasar di luar Kalsel namun disusul oleh produk lain baik dari hasil kebun maupun produk hasil olahan nya”, Pungkasnya.(Ar/Wd)
Tim Humas SMK-PP N Banjarbaru
- Berita Lainnya
-
PEMERINTAH AKAN GUYUR BERJUTA TON PUPUK SUBSIDI DI 2024
Tanggal : 04/05/2024, 14:44:22
-
DUKUNGAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM EKOSISTEM PERTANIAN
Tanggal : 04/04/2024, 07:19:08
-
BERKAT MELON, PETANI MUDA DARI TANAH LAUT BERBAGI KISAH SUKSES
Tanggal : 04/03/2024, 14:18:15
-
PETANI GEMBIRA SERTA TERIMAKASIH ATAS TAMBAHAN ALOKASI PUPUK SUBSIDI
Tanggal : 04/03/2024, 07:06:29
-
SOSIALISASI KONSTRUKSI & MONITORING OPTIMASI LAHAN RAWA DI TANAH LAUT
Tanggal : 04/02/2024, 07:13:45